Thursday, May 18, 2017

BANGGA !!! Taman Nasional Tanjung Puting, Surga Bagi Habitat Orang Utan di Pulau Kalimantan Sekaligus Yang "TERBESAR DI DUNIA"

IndonesiaKeren - Orangutan Kalimantan, Pongo pygmaeus, adalah spesies orangutan asli pulau Kalimantan. Bersama dengan orangutan Sumatra yang lebih kecil, orangutan Kalimantan masuk kedalam genus pongo yang dapat ditemui di Asia. Orangutan Kalimantan memiliki lama waktu hidup selama 35 sampai 40 tahun di alam liar, sedangkan di penangkaran dapat mencapai usia 60 tahun.


Taman Nasional (TN) Tanjung Puting terletak di semenanjung Kalimantan Tengah. Di sini terdapat konservasi orangutan terbesar di dunia dengan populasi diperkirakan 30.000 sampai 40.000 orangutan yang tersebar di taman nasional dan juga di luar taman nasional ini. Selain itu TN Tanjung Puting juga merupakan cagar biosfer yang ditunjuk pada tahun 1977 dengan area inti TN Tanjung Puting seluas 415.040 ha yang ditetapkan pada tahun 1982.


Taman Nasional Tanjung Puting ini dikelola oleh Balai Taman Nasional Tanjung Puting, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan. Dengan status Taman Nasional dan cagar biosfer TN Tanjung Puting ini dapat terjaga kelestariannya dan merupakan daya tarik salah satu wisata di Indonesia, berbeda dengan Konservasi orangutan yang terdapat d ibagian Kalimantan lainnya kita melihat Orangutan di habitat buatan manusia. tidak di TN Tanjung Puting ini kita dapat melihat langsung habitat alami Orangutan secara langsung dan melihat langsung hidup mereka di alam liar. 


Taman nasional Tanjung Puting berukuran seluas Pulau Bali dan memiliki beberapa tipe ekosistem seperti: hutan hujan tropis, dataran rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan mangrove, hutan pantai dan hutan sekunder. Letak taman nasional ini berada di ketinggian 0-100 mdpl dan merupakan rumah bagi satwa endemik dan dilindungi seperti: orang utan, bekantan, lutung merah, beruang, kancil, dan kucing hutan. Terdapat juga 200 jenis burung, 38 jenis mamalia, hewan liar lainnya dan sejumlah flora yang mendiami taman nasional ini. Taman Nasional Tanjung Puting ini merupakan pusat rehabilitasi orang utan pertama di Indonesia.


Sebagian besar pengunjung Taman Nasional Tanjung Puting ini adalah wisatawan asing, karena banyaknya wisatawan asing yang datang kesini membuat masyarakat Pangkalan Bun dan Taman Nasional lebih meningkatkan pelayanan mereka. salah satu contohnya adalah pada saat kita menaiki Klotok tidak kalah dengan pelayanan hotel berbintang, guide dan kapten kapal yang ramah. masakannya pun juga sangat enak jika kita membandingkan dengan standar Kota Besar, mungkin karena mereka telah terbiasa melayani Wisatawan asing sehingga standar kualitas pelayanannya pun tetap bagus. begitupun jika sudah malam, kita dapat tidur diatas kapal klotok dengan ditemani dengan kelambu.


High season di TN Tanjung Puting menyebabkan penuhnya bookingan Kapal Klotok ini, pada bulan Juli sampai dengan Agustus adalah masa high season karena berbarengan dengan banyaknya libur dan musim liburan sekolah. Jika anda ingin mengunjungi TN Tanjung Puting bulan bulan ini hindarilah bulan tersebut, selain itu bawalah lotion anti nyamuk.


Disepanjang menyusuri sungai Sekonyer kita dapat melihat monyet-monyet yang bergelantungan dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Hutan ini merupakan rumah bagi delapan jenis primata. termasuk monyet yang memiliki hidung panjang (bekantan), dengan hidungnya yang panjang masyarakat sekitar menyebutnya dengan monyet Belanda karena hidungnya yang mancung. pada saat menyusuri sungai Sekonyer menuju tempat objek wisata di TN Tanjung Puting ini berhati-hatilah dengan buaya, mereka sulit untuk dilihat tapi mereka ada disekitar sungai. memang melihat aliran sungai ingin rasanya kita untuk berenang dan menikmati alam Taman Nasional ini.

Rute Menuju Taman Nasional Tanjung Puting dapat ditempuh dari Pangkalan Bun kamu bisa menuju ke Kumai yang berjarak sekitar 8 km dengan kendaraan umum yang memakan waktu sekitar 15 menit. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju ke Taman Nasional Tanjung Puting menggunakan kapal tradisional yang disebut klotok dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Jika menggunakan speed boat hanya memakan waktu sekitar 1 jam.

#BorneoKeren
#WisataKeren
#IndonesiaKeren
#KerenAdalahHakSegalaBangsa





Wednesday, May 17, 2017

INDONESIA EMANG KEREN !!! Populasi Ubur - Ubur Tidak Menyengat Terbanyak di Dunia Berada di Indonesia !!!

IndonesiaKeren - Pulau Kakaban, adalah  salah satu dari gugusan Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang dinominasikan sebagai sebuah kawasan yang di tetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Berau Nomor : 70 Tahun 2004 sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah. Pulau Kakaban ini merupakan salah satu warisan dunia (World Heritage). 


Bagi kamu pecinta wisata bahari, kawasan yang mempunyai luas 774.2 hektar ini memiliki populasi dan keragaman  ubur-ubur yang paling banyak di dunia, yaitu empat spesies unik ubur-ubur yang tidak menyengat. Ya, itu lah keunikan danau di Pulau Kakaban, penuh dengan ubur-ubur yang tidak menyengat. Satu lagi lokasi di dunia yang memiliki kemiripan serupa, berada di Palau, sebuah negara yang secara geografis menjadi bagian dari Kepulauan Micronesia di tepi barat daya Samudera Pasifik.




Di kaki tebing Pulau Kakaban ketika anda mendarat di dermaga kecil terdapat tangga kayu yang menanjak kemudian menurun berjarak 300 meter, menuntun anda ke tepi danau di balik bukit. Tangga ini terbuat dari kayu ulin dan di kiri kanan tangga tampak rerimbunan pohon bakau (Rhizophora sp) diselingi pohon tropis lain yang menjulang tinggi membentuk hutan mangrove, seperti tanjang (Bruguiera sp), apiapi (Avicennia sp), dan pidada (Sonneratia sp).


Sebagai pulau atol yang memiliki laguna berair payau di dalamnya, Kakaban cukup unik, sebab, selain menjadi salah satu dari dua lokasi di dunia yang memiliki keunikan berupa danau dengan ubur-ubur yang tidak menyengat, Pulau Kakaban ternyata berbentuk menyerupai angka “9", pada bagian yang melingkar di sebelah utaranya merupakan atol atau batu karang berbentuk cincin. Di dalamnya terbentuk laguna yang dinamai penduduk setempat Danau Kakaban. 

Danau Kakaban berisi air payau yang dihuni beragam biota laut yang mengalami evolusi selama terkurung di dalamnya, hingga memiliki sifat dan tampilan fisik yang berbeda dengan spesies sejenisnya yang berada di laut. Salah satu diantaranya adalah ubur-ubur berbadan bening layaknya piring kaca (Aurelia aurita) dan beberapa jenis lainnya yang tampak jauh lebih mungil seukuran ujung jari telunjuk (Tripedalia cystophora). Sedangkan yang sekepalan tangan, ibarat bola lampu pijar berwarna biru kecoklatan (Mastigias papua) jumlahnya lebih dominan di antara lainnya. Bersama ketiga jenis ubur itu, terdapat juga spesies ubur-ubur Cassiopeia ornata yang menjadi trade mark Pulau Kakaban. Yang membedakan spesies endemik ini dengan ubur-ubur di laut lepas adalah hilangnya kemampuan menyengat. Sedangkan kebiasaan unik Cassiopeia adalah berenang secara terbalik. Dengan menghadapkan “kaki” atau tentakel ke atas.


Ada delapan jenis ikan di Danau Kakaban, empat di antaranya adalah serinding (Apogon lateralis), puntang (Exyrias puntang), teri karang (Antherinomorus endrachtensis) dan ikan julung-julung (Zenarchopterus dispar). Pada akar Rhizopora yang terbenam di tepian Danau Kakaban banyak ditemukan alga Halimeda dan Caulepa, yang mirip anggur kecil berwarna hijau. Kakaban bisa dikatakan sebagai benteng terakhir tempat biota laut di kawasan terlindung dari serbuan manusia yang populasinya sudah kian meningkat.


Sisi luar Pulau Kakaban merupakan tebing yang tinggi dan curam yang langsung masuk ke laut, dengan terumbu karang-nya yang sangat indah, bergua-gua dan lorong-lorong, menjadi surga bagi penyelam. Siapapun yang menjelajahi Danau Kakaban dengan perlengkapan selam/snorkel, atau menonton dokumentasi video bawah air akan memahami mengapa Kakaban patut menjadi sumber kebanggaan nasional dan bahkan internasional. Dunia penyelaman telah mengenal beberapa titik penyelaman disekitar Pulau Kakaban yaitu : Barracuda Point, The Drift, Cabbage Patch, The Wall, Blue Light Cave, The Plateau, Rainbow Run, Diver’s Delight dan The North Face. Variasi dari berbagai tipe lokasi penyelaman ini sangat menarik bagi para penyelam pemula sampai yang berpengalaman.


Medan yang sulit, berbahaya dan tidak adanya tempat berlabuh di Pulau Kakaban menjadikan lokasi selam ini penuh tantangan. Catatan para penyelam juga memberikan gambaran, hewan-hewan yang ada di danau ini mempunyai cahaya lebih berwarna warni.

Yakin kalian ga mau kesini ?

#DanauKakaban
#WisataKeren
#IndonesiaKeren
#KerenAdalahHakSegalaBangsa



sumber: www.wwf.or.id

Sunday, May 14, 2017

Inilah Dinosaurus Yang Tersisa di Dunia dan Ternyata Berasal dari Indonesia !!!

IndonesiaKeren - Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo. Pulau Komodo terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo . Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape, termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.


Pulau Komodo, tempat hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Pulau Gili Motang, jumlah keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. diperkirakan sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.


Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam, pohon kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak (sterculia oblongata) ini di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong


Pulau Komodo  sangat mengesankan , menelusuri pulau yang eksotis, menyelami birunya laut, dan bermandikan cahaya mentari sambil melihat jejak-jejak kehidupan masa lalu yang terpelihara dan akan  menjadi bagian dari ragam keindahan Indonesia.

Taman Nasional Komodo


Meliputi Pulau Komodo, Rinca and Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo.
Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan satwa, termasuk binatang-binatang laut.
UNESCO mengakui sebagai Situs Warisan Dunia pada 1986. Bersama dua pulau besar lainnya, yakni Pulau Rinca dan Padar, Pulau Komodo dan beberapa pulau kecil di sekitarnya terus dipelihara sebagai habitat asli reptil yang dijuluki “Komodo”.

Sejarah


Komodo yang dijuluki Komodo dragon atau Varanus Komodoensis atau nama lokal “Ora”, kadal raksasa ini menurut cerita dipublikasikan pertama kali pada tahun 1912 di harian nasional Hindia Belanda. Peter A. Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor adalah orang yang telah mengenalkan komodo kepada dunia lewat papernya itu. Semenjak itu, ekspedisi dan penelitian terhadap spesies langka ini terus dilakukan, bahkan dikabarkan sempat menginspirasi Film KingKong di tahun 1933. Menyadari perlunya perlindungan terhadap Komodo di tengah aktivitas manusia di habitat aslinya itu, pada tahun 1915 Pemerintah Belanda mengeluarkan larangan perburuan dan pembunuhan komodo.

Pulau Komodo masuk 28 finalis yang dipilih oleh sebuah panel ahli dari 77 nominasi. Sebelumnya ada 261 lokasi di dunia yang dicalonkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Pulau Komodo, yang jadi andalan Indonesia dalam ajang New7Wonders of Nature punya keunggulan di banding lokasi-lokasi lainnya, apalagi kalau bukan komodo, satwa langka yang dipercaya sebagai ‘dinosaurus terakhir di muka bumi’.
Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai alam, tak hanya yang ada di lingkungan kita tapi juga di seluruh dunia. serta didedikasikan untuk generasi di masa depan.


Komodo yang dikenal dengan nama ilmiah Varanus komodoensis adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Oleh penduduk setempat, komodo kerap disebut Ora.
Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.


Komodo ditemukan pada 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional didirikan untuk melindungi mereka.


Sebenarnya daya tarik Taman Nasional Komodo tidak semata-mata oleh kehadiran Komodo belaka. Seperti yang saya kutip dari situs resmi Kementerian Kehutanan yang mengelola situs Taman Nasional Komodo ini, panorama savana dan pemandangan bawah laut merupakan daya tarik pendukung yang potensial. Wisata bahari misalnya, memancing, snorkeling, diving, kano, bersampan. Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah pengamatan satwa, hiking, dan camping. Mengunjungi Taman Nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.


#PulauKomodo
#IndonesiaKeren
#KerenAdalahHakSegalaBangsa


TAK DISANGKA !!! TERNYATA INI 5 BUDAYA INDONESIA YANG SANGAT TERKENAL DI DUNIA..

IndonesiaKeren - Indonesia, negara tercinta kita ini tidak hanya terkenal karena pesona alamnya yang menakjubkan. Selain keindahan alam yang memukau, negeri ini juga memiliki banyak budaya dan adat istiadat yang unik dan menarik. Bahkan, setiap suku yang ada di masing-masing daerah di Nusantara, memiliki keunikan budaya yang berbeda-beda. Sehingga, ragam budaya dan adat istiadat tersebut membuat Indonesia semakin terkenal di mata dunia, dan memberikan kebanggaan tersendiri.


Bahkan, tidak jarang pula wisatawan mancanegara yang datang berlibur ke Tanah Air untuk menikmati budaya Indonesia yang unik dan menarik tersebut. Selain itu, ada juga yang menyaksikan kebudayaan tradisional di negeri ini dalam rangka melakukan penelitian terkait budaya dan adat istiadat tersebut, terutama oleh para akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di luar negeri. Berikut ini lima di antaranya yang sudah terkenal di dunia.

1. Batik


Batik Indonesia, termasuk juga budaya, teknik, serta pengembangan motif dan teknologinya, telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009. Sejak itu, setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia selalu memperingati Hari Batik Nasional. Awalnya, batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh mantan Presiden RI, Soeharto, yang ketika itu memakai batik pada Konferensi PBB.  Batik sendiri sebenarnya tidak hanya identik sebagai kain atau pakaian dengan menggunakan motif-motif yang dibuat melalui teknik pewarnaan tradisional. Tetapi, batik dalam budaya tradisional Jawa, lebih bermakna sebagai teknik pembuatan motif tersebut, dengan menggunakan warna alami “malam” dan alat “canting” pada kain berserat alami. Hingga saat ini, batik terus mengalami perkembangan, baik pada motifnya, maupun cara membuatnya.


2. Wayang


Seni pertunjukan asli dari Indonesia yang berkembang di Pulau Jawa dan Bali ini sudah dikenal sejak beratus-ratu tahun yang lalu. Prasasti Balitung yang ada sejak abad ke-4 membuktikan tentang keberadaan wayang pada saat itu, dengan catatan “galigi mawayang”. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa jenis wayang, seperti wayang kulit, wayang golek, hingga wayang orang, dengan cerita yang semakin berkembang pula. Pada tanggal 7 November 2003, UNESCO juga sudah mengakui wayang sebagai salah satu seni bertutur budaya Indonesia dalam daftar “Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity”. Hingga saat ini, pertunjukan wayang masih bisa kita saksikan. Bahkan, beberapa program di stasiun televisi swasta juga sering menayangkan pertunjukan wayang orang, yang diselingi dengan humor, sehingga lebih menarik dan tidak terkesan kuno.

3. Reog


Kesenian ini masih kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu gaib. Dalam pertunjukan tradisional yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur ini, biasanya menampilkan sosok “warok” dan “gemblak”. Kisah asal-usul reog yang paling populer adalah ketika salah seorang abdi Kerajaan Majapahit pada abad ke-15, bernama Ki Ageng Kutu mengumpulkan dukungan masyarakat untuk melakukan pemberontakan dengan cara menggunakan reog.

4. Angklung


Dulunya, angklung dimainkan untuk memanggil Dewi Sri (dewi padi) untuk turun ke bumi, agar tanaman masyarakat tumbuh subur. Hingga sekarang, alat musik tradisional dari Jawa Barat tersebut, masih sering dimainkan dengan cara digoyangkan, dalam berbagai upacara adat dan kegiatan nasional. Bahkan, angklung juga sudah terdaftar di UNESCO sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia, sejak bulan November 2010.


5. Tari Pendet 


Tari bernuansa sakral ini sekarang sudah berkembang sebagai tarian “ucapan selamat datang”, yang dikreasikan oleh salah seorang seniman Bali bernama I Wayan Rindi. Jika pada zaman dahulu tari yang berasal dari Pulau Dewata ini dilakukan dalam acara pemujaan di rumah ibadah umat Hindu, pura, maka sekarang Tari Pendet sudah bisa ditarikan sebagai sebuah persembahan bagi para tamu-tamu dalam acara-cara budaya Indonesia.

#IndonesiaKeren
#KerenAdalahHakSegalaBangsa




Inilah "Surga" Selain Derawan di Kalimantan Timur. KEREN BANGET !!!

IndonesiaKeren - Banyak orang yang menjadikan Pulau Derawan sebagai tujuan wisata utama ketika berwisata ke Kalimantan Timur. Sebenarnya, Kalimantan Timur memiliki "surga" yang tak kalah indah dibanding Derawan, yakni Pulau Maratua. Pulau berpenghuni yang terletak di Laut Sulawesi ini merupakan salah satu pulau terdepan Indonesia. Bahkan, pulau yang satu ini masih jarang dikunjungi, cocok bagi yang ingin berbulan madu atau sekadar menikmati keindahan laut tanpa hingar-bingar.


Pulau Maratua merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan Timur.  Untuk mencapai pulau ini, butuh waktu sekitar 1 jam dengan menggunakan kapal cepat dari Pulau Derawan. Letih selama perjalanan akan menguap seketika tatkala Anda menginjakkan kaki di Maratua. Keindahan laut biru jernih di Maratua akan menghipnotis mata siapa pun yang memandangnya.


Lebih istimewa lagi, di pulau ini Anda dapat menemukan resort dengan bangunan khas seperti di Maladewa. Cobalah menjajal penginapan di atas air dengan kamar yang memiliki akses langsung ke laut. Suasana di Pulau Maratua masih relatif tenang, cocok bagi para wisatawan yang ingin menyegarkan pikiran dan menjauh sejenak dari kebisingan di ibukota.

Maratua bak "surga" bagi para penyelam yang mengagumi dunia lain di bawah laut. Asyiknya, spot yang ditawarkan cukup banyak, meski harga yang ditawarkan cukup mahal tentu hal ini bukan masalah berarti bagi pecinta diving berkantung tebal.


Senja di Maratua terasa indah. Suasana hening dan deburan ombak yang mulai meyapu seiring air laut yang pasang menawarkan sensasi yang berbeda, sayangnya akibat kabut asap yang sedang melanda turunnya sang surya di waktu sunset menjadi hilang.

Ikan-ikan laut dari beberapa jenis langsung bisa terlihat bermain di bawah dermaga. Mulai dari lion fish sampai pari putih. Uniknya penyu pun suka menampakkan diri di waktu pagi atau menjelang sore hari bermain di permukaan air dangkal.

Resort


Salah satu penginapan terlengkap adalah Maratua Paradise Resort. Selain punya dermaga sendiri, posisinya juga langsung berhadapan dengan laut lepas, bahkan beberapa kamar sengaja didirikan tepat di bawah bibir laut.

Bila menginap di sini pengunjung bisa langsung berenang atau snorkeling tepat di depan restoran. Dari sini saja anda sudah bisa bertemu ragam pemandangan menarik, belum lagi bila yang berniat diving atau berkunjung ke tempat-tempat menarik lainnya.


"Fasilitas di sini kita hanya penginapan saja, bila mau diving atau main ke pulau lainnya seperti Kakaban atau Sangalaki harus sewa boat lagi," ucap Nur Lia, penjaga resort

Per malamnya, satu orang dihitung mulai dari Rp 660.000 sampai Rp 990.000 untuk water vila yang tepat di bawah bibir pantai. Biaya transportasi menuju Maratua melalui Tarakan dikenakan biaya pulang-pergi sebesar Rp 10-12 juta juta untuk tujuh orang. Sedangkan bila dari Berau harganya sediki lebih murah karena faktor waktu yang lebih cepat, yakni Rp 7 juta untuk 7 orang pulang-pergi.


#PulauMaratua
#IndonesiaKeren
#KerenAdalahHakSegalaBangsa


sumber: www.kompas.com